Saat Agama Menjadi Lelucon Gelap: Menilik Etika Humor Perspektif Hadis dan Penafsiran QS. At-Taubah 65-66

Authors

  • Abu Hanifah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Author
  • Ahmad Azzahrawi UIN Sultan Syarif Kasim Riau Author
  • Ahmad Luthfi Afnaufal UIN Sultan Syarif Kasim Riau Author

DOI:

https://doi.org/10.63847/dhzddg82

Keywords:

Etika, Humor, Lelucon

Abstract

Setiap manusia tentunya menyukai humor, dengan adanya humor membuat suasana sekitar 
menjadi terhibur. Pada zaman sekarang, semua hal dapat dijadikan pekerjaan, tanpa terkecuali 
menjadi seorang pelawak dengan leluconnya. Tentunya dengan berbagai tema yang 
dikembangkan akan membuat lelucon menjadi lebih menarik. Nabi Saw. memperingatkan 
umatnya untuk selalu waspada pada saat membuat humor didalam hadisnya. Kajian ini 
menggunakan metode penelitian studi kepustakaan untuk mengetahui teori humor yang berasal 
dari buku, jurnal, dan artikel, hadis dan penafsiran QS. At-Taubah yang berkaitan dengan humor. 
Dan menggunakan metode analisis deskripsi untuk mengkaitkan konsep etika humor yang 
berasal dari teori humor dan hadis yang berkaitan dengan humor. Bahwa dalam berhumor 
hindarilah sebuah kebohongan, kurangi penggunaan kata krusial atau berbahaya pada sebuah 
lelucon, tertawa secukupnya sebagai respon dari lelucon, hendaklah meminta izin terlebih dahulu 
jika ingin menggunakan barang atau hak orang lain, dan hindari penggunaan saat hendak 
melontarkan sebuah lelucon. 

Published

2025-07-06

How to Cite

Saat Agama Menjadi Lelucon Gelap: Menilik Etika Humor Perspektif Hadis dan Penafsiran QS. At-Taubah 65-66. (2025). Journal Hub for Humanities and Social Science, 2(1), 98-115. https://doi.org/10.63847/dhzddg82